VIVA – Ketika pandemi COVID-19 memaksa semua stakeholder di ekosistem pendidikan untuk menggunakan metode belajar online, ada keinginan bahwa platform pendidikan berbasis teknologi bisa menjadi lebih dari sekadar solusi temporer atau sementara. Melainkan solusi yang benar-benar bisa meningkatkan kualitas pendidikan
Pendiri Kelas Pintar, Fernando Uffie, platformnya tidak sekadar menyediakan solusi pembelajaran efektif dengan literasi lengkap sesuai kurikulum, tapi juga menyediakan fitur untuk memaksimalkan peran masing-masing stakeholder di ekosistem pendidikan. Baik yang terkait dengan administrasi, aktifitas belajar-mengajar, hingga monitoring.
Kelas Pintar bahkan menanamkan student analytic dalam sebuah kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) berbasis data dalam jumlah besar (big data), sebagai bagian dari upaya memberikan pendidikan terbaik kepada para peserta didik.
Hal ini karena Kelas Pintar selain mengusung konsep blended learning (memadukan belajar online-offline) juga mengusung beberapa fitur yang syarat dengan teknologi, seperti monitoring system yang bisa jadi acuan analisis kegiatan belajar-mengajar, laporan, hingga kelas online.
"Di sini kami tidak sedang bicara sistem pendidikan 10-15 tahun mendatang. Kami bicara tentang hari ini, di mana sekolah, guru, orangtua dan para murid, sudah dan sedang menggunakan platform pendidikan masa depan dari Kelas Pintar untuk kegiatan belajar-mengajar. Jadi ini sebuah lompatan," kata dia, Jumat, 21 Agustus 2020.
Dalam lima tahun terakhir pertumbuhan industri dan layanan teknologi pendidikan memang tak terbendung. Setiap tahun ada saja yang pemain baru dengan konsep baru atau inovasi terkini yang datang dari pemain lama yang semakin matang.
Bentuknya pun beragam. Mulai dari online tutoring, video on demand, hingga pelajaran yang dikemas dengan gamifikasi. Saat ini ada lebih dari 36 sekolah dan yayasan yang menjadikan platform Kelas Pintar sebagai sistem pendidikan yang mengintegrasikan seluruh siswa, guru, dan orangtua yang ada di dalam lingkup sekolah masing-masing.
Sementara jika mengacu pada jumlah pengguna individu, ada lebih 500 ribu siswa di lebih dari 70 ribu sekolah yang tersebar di 34 provinsi Indonesia, menggunakan platform Kelas Pintar untuk melakukan aktifitas belajar online.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Bekasi, Euis Siti Halimah, mengatakan kesulitan yang dihadapi dunia pendidikan di masa pandemi COVID-19 sekarang bisa menjadi momentum bagi dunia pendidikan untuk bertransformasi dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan.
Oleh karena itu, penting bagi para penyedia solusi pendidikan berbasis teknologi untuk melihat ekosistem pendidikan Tanah Air secara lebih menyeluruh. "Kami mengapresiasi Kelas Pintar sebagai sebuah kesatuan dalam sebuah ekosistem pendidikan sehingga menjadi lebih efisien. Baik dari sisi biaya maupun sistem," ungkapnya.